Narkoba sebagai bahan berbahaya
sangatlah dilarang di negara kita,namun dalam kenyataan real di masyarakat kita
narkoba justru mngambil bagian besar dalam kehidupan masyarakat kita. Narkoba atau
yang merupakan singkatan dari narkotia dan obat terlarang plus zat adiktif kini merajalela bukan hanya dalam kalangan
dewasa maupun elit saat ini tetapi juga dalam kalangan anak-anak.
Hal yang paling banyak dapat kita
jumpai di lingkungan kita adalah anak-anak usia sekolah yang putus sekolah di
kota Makassar. Dapat kita lihat dengan sangat nyata di sekeliling kita
terkhusus di kota makassar yang sangat ramai dengan anak-anak peminta-minta
yang kerap kita temukan di jalan-jalan raya maupun di tempat-tempat wisata.
Sangat tragis, anak usia 6-15
tahun di kota makassar yang bergelut sebagai pengamen, pengemis maupun anak
sekolah sanngat senan menghisap bau lem fox yang sangat menyengat dan juga
merupakan zat adiktif yang berbahaya terutama dalam tubuh mungil mereka yang
harusnya berseolah atau beraktifitas possitif.
Jika kita berkunjung ke sebuah
tempat wisata yang ramai di datangi turis maupun anak mudah untuk menikmati
sunset di sore hari seperti fort rotterdam, kita akan menemukan begitu banyak
anak-anak yang berkelerian di sekitar benteng dengan gita ataupun tangan kosong
menghampiri orang-orang untuk ngamen
ataupun meminta-minta tapi jangan salah lihat kantong celana atau tangan
kirinya, mereka sibuk membawa katong putih berisi lem fox yang akan mereka
lekatkan ke hidung mereka dan menghirup bau lem dengan nikmat.
Beralih kekalangan terpelajar di
kota makassar. Saat ini ada baanyak sekali macam narkoba yangbisa dengan mudah
kita dapatkan di apotik maupun di pedagangan gelap. Anak sekolah di makassar
usia smp hingga sma saat ini sangaat akrab dengan berbagai obat-obatan dan zat
addiktif seperti obat penenang dan bahkan sabu-sabu serta ganja.
Dalam berbagai pandangan saya
yang sering kali mendapati teman-teman seperti ini saya mendapatkan betapa
bangga dan senangnya mereka menikmati
narkobatampa berfikir tentang dampak negatifnya.
Anak usia sekolah di makassar
mendapatkan kebiasaan mengkonsumsi obat penenang seperti tramadol, arking,
destro dan sebagainya sebagai bentuk bersenang-senang dan juga pencarian jati
diri mereka yang salah arah. Ada pula di antara mereka yang hanya ikut-ikutan
dan mencoba kenikmatan sesaat dari narkoba yang mereka konsumsi.
Namun saat ini makassar sangatlah
tak peduli dengan nasib para penerus merekka yang hancur karena narkoba. Pihak-pihak
berwenang dalam hal ini tidak mampu mendeteksi dan menuntaskan permasalahan
narkoba di kalangan masyarakat terkhusus di kalangan anak-anak.
Kenapa peemerintah tidak membuat
sebuah organisasi yang berperan aktif memberantas dan mangakhiri perilaku anak
dalam masalah konsumsi seperti saja membuat organisasi di mana anggotanya
berasal dari kalangan anak muda yang peduli dan mau berpartisipasi dan bebas
dari narkoba. Kemudian menjalankan tugas memberantas naroka dengan menjadi
mata2 untuk dilaporkan kepada berbagai pihak yang bertanggung jawab.
0 komentar:
Posting Komentar